Minggu, 20 September 2015

KRITERIA MENGHITUNG PENYUSUTAN (DEPRESIASI) BANGUNAN UNTUK MENCARI NILAI BANGUNAN SAAT INI (PRESENT VALUE OF BUILDINGS)

Perhitungan Penyusutan adalah salah satu hal yang paling lazim dilakukan ketika mengukur sebuah kegunaan barang (nilai barang) saat ini. Dengan menghitung Nilai Penyusutan saat ini kita bisa mendapatkan nilai dari sebuah barang (bergerak maupun tak bergerak diluar tanah.
Dalam menghitung Nilai Suatu Aset (Aktiva), seperti Bangunan (Tidak Bergerak) ada beberapa unsur yang harus diketahui:
Luas Bangunan = (Unsur Panjang (P), Lebar (L), Tinggi (T), Portal(Jarak Kolom), Kolom.
Secara teknis untuk mendapatkan Nilai Pembuatan Baru Bangunan seperti Gedung secara detail perlu mengetahui  beberapa detail perhitungan sbb:
-          Perhitungan Pekerjaan dan Beton (concrete)
-          Perhitungan Pekerjaan Atap (roof)
-          Perhitungan Pekerjaan Lantai (floor)
-          Perhitungan Pekerjaan Pintu dan Jendela (windows and doors)
-          Perhitungan Pekerjaan Instalasi (electrical and mechanical)
-          Perhitungan Pekerjaan Teras (terrace, canopy, and relaxing area)
-          IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
-          Lain-Lain (Overhead)
-          Biaya Design & Contractor
-          PPn (VAT) Value, etc.
Nilai Bangunan harus setara dengan Biaya Pembuatan Baru Bangunan (Replacement Cost New/RCN). Hal ini juga bisa diasumsikan sama dengan seseorang yang berencana mendirikan sebuah Gedung, sang kontraktor (perencana) perlu membuat sebuah anggaran bangunan yang sesuai kebutuhan, dan sesuai kecukupan modal.
Selanjutnya Nilai RCN Sebuah Bangunan ( seperti Gedung) perlu disusutkan sesuai tahun berdirinya sebuah Gedung, secara interview atau dengan melihat sertifikat bangunan. Identifikasi dan pengamatan secara visual (visual outlook) saat survey juga sangat diperlukan.
Karena Sebuah Gedung yang sudah lama bisa kelihatan baru (secara visual) karena perawatan yang cukup baik. Biaya Perawatan bangunan juga bisa turut serta dipertimbangkan, untuk memperoleh Nilai Pasar bangunan pada saat ini.


Metode Penyusutan dalam Menilai Bangunan ada 3 yakni:
-          Penyusutan Fisik/ physical deterioration
-          Keusangan Fungsional/ functional obsolescence
-          Keusangan Ekonomis/ economic obsolescence
Contoh Kasus:
1.      Tahun Pembangunan (Gedung)                      :           2001
2.       Umur Bangunan Saat ini (Visual)                  :           4 Tahun
3.      Usia Teknis Bangunan                                    :           40 Tahun
4.      Total Persentase (Constant/Tot.Percentage)   :           100 %
5.      Biaya Reproduksi Baru                                   :           -
Constant Percentage   :           100%
1.      Recapture Rate :   (Constant presentage / Usia Teknis Bangunan) = 100/40 = 2,5%
2.      Functional Obsolescence: (Constant precentage/(Usia Teknis Bangunan - Usia bangunan saat ini) = 100/ (40Th – 4th ) = 2,8%.
3.      Physical Obsolescence : (Umur Bangunan Saat Ini x Functional Obsolescence) = 40th x 2,8% = 11%
4.      Economic Obsolescence : Functional Obsolescence x (Constant Percentage - Physical Depreciation) = 2,8%  x (100% - 11% ) = 2,5%

Total Depreciation (%):
Total Penyusutan (Depreciation): 2,5% + 2,8% 11% + 2,5% = 16,40%
Total Depreciation (Rp): Total Depreciation (%) x RCN
                  
Perhitungan detail penyusutan tersebut berlaku untuk bangunan apa saja dan semua aset dengan menggunakan cost approach asalkan memenuhi unsur/faktor tersebut diatas.

Biaya Reproduksi Baru adalah sama dengan Pembuatan Baru Bangunan/ RCN (Replacement New Cost) dicari dengan memperoleh hasil dari penjumlahan seluruh anggaran (perhitungan pekerjaan) untuk beton, plafon, lantai, jendela, electrical bahkan pajak dari sebuah rumah.
Total Depresiasi (Rp) = Total Percentase Penyusutan Bangunan (%) x Nilai RCN (Rp)
Total Depresiasi (Rp) = 16, 40% x Nilai Biaya Reproduksi Baru/RCN (Rp)
Maka Diperoleh Nilai Pasar (Market Value) dari Bangunan (Gedung) tersebut :

Nilai Pasar (Market Value) = Biaya Reproduksi Baru (Rp) – Total Depresiasi (Rp).


 Panjang    :
11,5
 Meter
 Lebar        :
9
 Meter
 Tinggi       :
3
 Meter
 Portal (jarak kolom)  :
4
 Meter
 Kolom       :
8
 Unit
No.
U R A I A N
Vol.
Satuan
Harga
Jumlah






1.
 PEKERJAAN PONDASI & BETON





  Galian tanah
46,33
m3
6.000
277.965

  Urugan kembali
(9,83)
m3
3.500
(34.404)

  Pondasi beton
3,87
m3
400.000
1.546.900

  Pondasi batu kali
43,58
m3
115.000
5.011.125

  Sloof
8,72
m3
400.000
3.486.000

  Kolom beton 30/30
3,44
m3
420.000
1.445.850

 Ring balk
8,72
m3
420.000
3.660.300






2
 PEKERJAAN ATAP





  Atap Aluminium gelombang
129,38
m2
22.000,00
2.846.250

  Rangka atap besi siku
5.712,00
kg
2.000,00
11.424.000






3
 PEKERJAAN LANTAI





  Lantai beton workfloor 5 cm
5,18
m3
140.000
724.500

  Lantai keramik 30/30
450,00
m3
45.000
20.250.000

  Dinding bata plester
299,16
m2
42.500
12.714.300






4
 PEKERJAAN PINTU/JENDELA





  Pintu teakplywood
18,00
m2
175.000
3.150.000

  Pintu kaca/aluminium
4,50
m2
225.000
1.012.500

  Jendela kaca/nako/kusen kayu
51,84
m2
115.000
5.961.600

  Plafond plywood
564,00
m3
24.000
13.536.000






5
 PEKERJAAN INSTALASI





  Penerangan listrik
103,50
m2
10.500
1.086.750

  Instalasi plumbing
103,50
m2
5.000
517.500

  Sanitair
5,00
unit
750.000
3.750.000






6
 PEKERJAAN TERAS
12
m2
75.000
900.000






7
 I M B
103,5
m2
5.000
517.500
















 J U M L A H
93.784.636

 Lain - lain (overhead)
10,00
%

9.378.464




 J U M L A H
103.163.099

 Biaya Design
4,00
%

4.126.524

 Keuntungan
7,00
%

7.221.417




 J U M L A H
114.511.040

 PPn
10,00
%

11.451.104

Biaya Pembuatan Baru/RCN
           104

1.217.026
      125.962.144

 Depresiasi: Fisik
11,4%




                   Ekonomi
3%




                   Fungsi
2,9%




Total Depresiasi (%)
16,8%




Total Depresiasi (Rp)



        21.182.206

Nilai Pasar (Rp)



      104.779.939






Usia Teknis 40 Tahun, Usia Saat Ini 2 Tahun (Visual)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beda EGI dengan PGI

Dalam menilai properti hunian penghasil pendapatan (seperti apartemen), pengganda pendapatan kotor digunakan sebagai metode untuk mene...